A.
Masalah
gizi remaja
1.
Obesitas
Walaupun
kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa,
tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya
sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan
adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk
para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan
yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu
menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang
sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.
2.
Kurang
Energi Kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut
Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau
aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja
perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan
faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis
kurang seksi.
3.
Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah
masalah yang paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan
untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke
seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih
banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak
tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi.
Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi
vitamin C membantu penyerapan zat besi.
B.
Penanganan
gizi remaja
1.
Obesitas
a.
Modifikasi
diet
Penanganan
obesitas mempunyai beberapa cara tatalaksana diet. Bila anak berumur >7
tahun, IMT pada 85-95 persentil, tanpa penyakit penyerta, maka direkomendasikan
untuk mempertahankan berat badan dalam jangka waktu yang lama untuk merubah
IMT, tetapi bila mempunyai penyakit penyerta maka berat badannya harus
diturunkan. Sedangkan pada anak > 7 tahun dengan nilai IMTnya > 95 persentil,
mempunyai maupun tidak mempunyai penyakit penyerta, maka kelebihan berat badan
anak tersebut harus diturunkan secara bertahap.
Diet dengan
kalori sangat rendah
Diet ini
diterapkan pada anak dan remaja yang obesitas yang disertai penyakit penyerta
dan tidak memberkan respons terhadap anjuran diet diatas. Tujuan pemberian diet
sangat rendah kalori ini adalah jika berat badannya >140% BB ideal
(superobes). Protein hewani dianjurkan dikonsumsi 1,5-2,5 g/kg BB ideal, minum
lebih dari 1,5 L cairan per hari, suplementasi vitamin dan mineral. Diet ini
hanya boleh diterapkan selama 12 minggu dengan pengawasan dokter. Pemberian
diet cara ini mempunyai efek samping yaitu: terbentuknya batu empedu, diare,
kekurangan protein, tekanan darah rendah.
b.
Latihan
fisik
Latihan fisik dimaksudkan untuk mengurangi gaya
hidup sedentari dan meningkatkan penggunaan energi untuk mengeluarkan kalori.,
meningkatkan masa muskuler, dan membantu mengkontrol berat badan. Latihan fisik
perlu dilakukan secara teratur, selama 30-60 menit per hari. Latihan fisik saja
jarang membawa keberhasilan dalam menurunkan berat badan, tetapi lathan fisik
dikombinasikan dengan diet dapat merupakan cara untuk meningkatkan gaya hidup
sehat dan rasa harga diri.
2.
Anemia
a.
Promosi
atau kampanye
Promosi atau
,kampanye tentang anemia kepada masyarakat luas, ditunjang dengan kegiatan
penyuluhan kelompok serta konseling yang ditujukan secara langsung pada Remaja Putri/Wanita
melalui wadah yang sudah ada di masyarakat seperti sekolah, pesantren, tempat
kerja (formal/informal), organisasi dan LSM bidang kepemudaan, kesehatan,
keagamaan dan wanita.
Anjuran konsumsi
makanan kaya besi dilaksanakan dengan mengacu pada gizi seimbang, diikuti
dengan pembinaan kantin di sekolah atau penjaja makanan di sekitar remaja/wanita
berkumpul.
3.
Kurang
Energi Kronis (KEK)
a.
Pencegahan
KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung
kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap
hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur,
kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali.
b.
Penanganan
KEK
Meningkatkan program
penyuluhan tentang gizi seimbang dan bagi remaja lebih meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung sumber zat besi seperti sayuran hijau potein
hewani(susu, daging,telur) dan penambahan suplemen zat besi sebaiknya juga
memperhatikan gizi dan pola makan sehari-harinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar