herpes simplek


DEFINISI.
Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit. Hingga saat ini, penyakit ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya.

Herpes.
Herpes Simpleks pada bayi baru lahri merupakan suatu infeksi virus yang serius, yang menyerang organ utama (otak, hati, paru-paru) dan seringkali menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian. Infeksi bisa terjadi sebelum atau setelah bayi lahir.Ibu dari bayi biasanya tidak menyadari bahwa dia menderita herpes simpleks dan tidak menunjukkan gejala-gejalanya.
PENYEBAB.
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.
PROGNOSIS.
Tanpa pengobatan, 85% bayi dengan penyakit yang menyebar akan meninggal. Jika penyakitnya terbatas pada kulit, mata dan mulut, jarang terjadi kematian; tetapi 30% diantaranya mengalami kerusakan otak atau saraf yang baru muncul pada saat usia anak mencapai 2-3 tahun.
Terserang Herpes Genitalis
Di bagian vagina terasa gatal-gatal, perih dan ada bintilbintil kecil yang melepuh. Hal seperti itu mulai ia rasakan setelah setahun menikah. ''Suami saya kadang merasakan gatal-gatal dan ada bintil-bintil yang berair dan memecah pada kelaminnya,'' kata Tini. Itu
terjadi sebelum Tini mengalami masalahnya. Setelah periksa ke dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, Tini dan suaminya dinyatakan terkena penyakit Herpes genitalis.
Apa sesungguhnya herpes pada kelamin itu? Dr Sunardi Radiono SpKK dari SMF Kulit dan Kelamin RS Dr Sardjito/FK UGM, menjelaskan, Herpes genitalis adalah suatu penyakit disebabkan oleh virus herpes simpleks utamanya secara alamiah tipe 2 (HSV-2). Tetapi oleh karena perilaku seksual manusia macam-macam, seperti oral seks, bisa juga karena infeksi herpes simpleks tipe 1 (HSV-1).
Kambuh lagi
Antara HSV-1 dan HSV-2 secara klinis tidak berbeda, kecuali tingkat kekambuhan. HSV-2 umumnya mengenai pasien dewasa seksual aktif. Tanda-tandanya pada alat genital alias kelamin. Pada perempuan bisa peradangan dari selaput lendir vagina sampai vulva, juga pada kulit di sekitar genitalia. Itu pada waktu pertama kali terkena (primernya), muncul lepuh-lepuh kecil, mudah terbuka/erosi sehingga menjadi seperti koreng kecil-kecil, merasakan gatal dari ringan sampai pedih/sakit, keputihan. Sedangkan pada laki-laki bintil-bintil kecil dan memecah dan berair seperti koreng kecil-kecil. Ini kalau pertama kali terkena. Kalau serangan ulang disebut herpes genitalis recurrent umumnya terbatas yang terkena, satu sisi saja yang kena, jumlahnya bintil-bintilnya sedikit, tapi sering kambuh.
HSV-1 normatif menyebabkan herpes simpleks labialis atau parsialis yang mengenai daerah bibir atau muka. Infeksi primer pada HSV-1 biasanya terjadi pada anak-anak (bayi sampai tujuh bayi) muncul seperti gomen. Dalam waktu 10 hari, penyakit itu sembuh. Untuk membuktikannya, kata Sunardi, perlu pemeriksaan laboratorium. ''Suatu saat setelah dia dewasa bisa kambuh sebagai herpes simpleks labialis,'' katanya.
Penyakit herpes genitalis bisa dialami oleh orang di seluruh dunia, dengan perilaku seksual yang hampir sama. Umumnya penderita atau partnernya pernah mempunyai riwayat berhubungan seks dengan pasangan di luar nikah. Laki-laki yang tidak sunat, lebih berisiko terkena penyakit herpes genitalis. Pasalnya, selaput lendirnya tipis. ''Kalau sudah disunat selaput lendirnya tebal, menjadi kulit biasa, sehingga relatif lebih sulit tertular,'' jelas Sunardi. Pernah diteliti di negara lain, penduduk dewasa kota-kota besar di dunia yang positif pernah kontak dengan HSV-2 lebih dari 80 persen. Di Indonesia penduduk dewasa kota yang positif pernah kontak dengan HSV-2 di bawah 60 persen. Namun, jumlah mereka yang sampai jatuh sakit sedikit. ''Biasanya yang sampai tidak sakit itu ada indikasi kehidupan seksualnya lebih baik,'' kata Sunardi lagi.
Mengancam bayi
Herpes genitalis yang disebabkan karena HSV-2 cenderung mudah kambuhdan kekambuhan ini sangat variatif. Menurut Sunardi, umumnya jika orang yang terkena herpes kelelahan secara fisik atau secara mental, terlalu banyak kegiatan di tempat terbuka atau kena sinar matahari berlebihan, maka ia mudah kambuh. Lain halnya dengan HSV-1. Kekambuhannya jarang dan makin ringan penyakitnya, cenderung tidak mudah kambuh.
Jika herpes genitalis mengenai seorang ibu, dan pada saat persalinan sedang kambuh, berisiko menular ke bayi yang dilahirkan ketika proses persalinan. Bayi yang terkena HSV-2 akibatnya macam-macam, antara lain: radang pada mata, dan kalau berat bisa radang otak (ensefalitis), erupsi kulit yang menyeluruh. Hal ini yang bisa mengancam jiwa si bayi, sekitar 50 persen menyebabkan kematian. HSV-2 ini ditularkan melalui hubungan seks. Karena itu pada ibu yang mendekati proses persalinan dan menderita atau sedang kambuh herpes genitalis, harus segera diobati. Kalau herpes genitalisnya tidak sedang kambuh, risiko penularan dari ibu ke bayi kecil. ''Di Indonesia kasus HSV-2 pada bayi jarang, tetapi pada orang dewasa cukup banyak. Apalagi yang
perilakunya macam-macam,''tuturnya.
Bila seseorang terkena herpes genitalis ini persoalannya lebih banyak ke persoalan sosial, terutama bila sering kambuh, karena bisa mengganggu hubungan suami istri. Bila suami genitalnya sering sakit, lecet, lama-lama istrinya akan stress. Pengobatannya, setiap kali kambuh memerlukan waktu penyembuhan sekitar 5-10 hari.
Untuk mencegah supaya tidak sering kambuh antara lain: gaya hidup sehat, jika pasangan ingin punya anak dengan aman, kebetulan mereka terkena herpes genitalis serta kambuh-kambuh terus, bisa ditekan dengan pengobatan supresif (diobati dalam waktu yang lama) sekitar 6-9 bulan. Namun, kata Sunardi, umumnya setelah terapi dihentikan penyakit itu bisa kambuh lagi. Karena itu bila setelah selesai terapi supresif, kemudian misalnya enam bulan kambuh lagi, maka dia harus melakukan pengobatan lagi, tetapi tidak perlu terapi terus menerus. ''Pada saat merasa mau kambuh langsung diobati,'' tambahnya. (nri ) Minggu, 22 Januari 2006 Herpes HSV2  Kalau cacar air setiap orang harus kena, naah keluarganya lagi namanya herpes zoster itu kenanya selalu bisa dipunggung sebelah kiri atau kanan. Katanya dari virus cacar air bisa bermanifestasi menjadi cacar zoster. Nah cacar zoster (kadang orang bilang cacar ular) bisa tertular dari udara, handuk, dan lain-lain itu ruam lepuh di punggung depan atau belakang. Kalau sudah sembuh itu virus masih tinggal di tubuh kita bersembunyi di saraf atau tendon(CMIIW). Nanti kalau tubuh kita lemah itu bisa berulang muncul lagi.
Kalau HSV dibagi dua yaitu HSV 1 (di mulut atau pinggang ke atas) dan HSV 2 (pinggang ke bawah). HSV 1 seperti sariawan di mulut bibir dan lain sebagainya ini juga ruam lepuh, kalau sudah sembuh tapi tidak  sembuh total itu virus juga diam di tubuh dan bisa tinggal ditubuh, sewaktu-waktu kalau tubuh lemah bisa muncul lagi.
Nah yang ini HSV2 (herpes genitalis) katanya tidak bisa tertular melalui udara yang pasti tertular karena berhubungan sex, bisa muncul di vagina, dubur, selangkangan kaki. Ini juga tidak bisa sembuh. Kalau untuk laki-laki bisa terlihat tapi untuk perempuan tidak kelihatan. Untuk suami hati-hati kalau mau jajan, kalau sekali kena herpes tidak akan sembuh seumur hidup menderita malahan akan menularkan ke istri, karena untuk wanita kalau kena tidak terlihat dari luar. Terus kata dokter makanan yang baik yaitu yang mengandung lisin, seperti telur dan ikan (CMIIW), brokoli juga bagus. Yang pengobatan tradisionalnya tahu [Snd]
Dulu ketika akan program hamil, sempatkan juga periksa TORCH, dan salah satu hasilnya HSV Igg & IGM nya juga positif walaupun sedikit. Kok bisa kena herpes? Padahal berdua tahu dan saling mengenal serta percaya sekali dengan kebersihan kami dalam menjaga diri, Sehingga hal ini tidak menjadikan kami saling tuding. Ternyata Herpes yang dalam pemeriksaan TORCH itu bukanlah sejenis herpes yang akibat dari hubungan bebas suami istri, karena memang tidak pernah merasakan ada keluhan apapun dalam organ intim. Ternyata herpes tersebut kumannya berasal dari kebersihan keadaaan kita ketika berhubungan suami istri. Biasanya akibatnya karena Oral Sex, karena kadang mulut tidak dalam keadaan bersih, serta gigi berlubang & rusak.
Memang TORCH tidak bisa sembuh total, tapi bisa dikalahkan dengan mempertahankan kesehatan tubuh kita. Di kasih obatnya warna putih ada gambar kuda di tabletnya (ACYCLOFIR). Karena memang bukan herpes yang akibat hubungan bebas [Slv] maka tidak perlu dikwatirkan.
Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.
Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.
Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.

Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.
Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes) Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes) Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.
GEJALA.
Gejala biasanya mulai muncul pada minggu pertama sampai minggu kedua.
Ruam kulit terbentuk sebagai lepuhan kecil berisi cairan, tetapi 45% bayi yang menderita herpes tidak memiliki ruam ini.
Jika tidak segera diobati, akan timbul gejala yang lebih serius dalam waktu 7-10 hari:
- suhu tubuh yang turun-naik
- kejang akibat infeksi otak
- otot yang kendur
- gangguan pernafasan
- peradangan hati (hepatitis)
- pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah yang menyebar.

DIAGNOSA.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya lepuhan berisi cairan. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pembiakan terhadap contoh cairan dari lepuhan.
Virus juga dapat ditemukan dalam air kemih, lendir dari kelopak mata atau hidung, carah atau cairan serebrospinal.
PENGOBATAN.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)
Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).
Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.
Obat anti-virus asiklovir(acyclovir) diberikan melalui infus.
Infeksi mata juga diobati dengan tetes mata atau salep trifluridin dan salep idoksuridin. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).
Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes) Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.

PENGGUNAAN TABLET ACYCLOVIR PADA INFEKSI HERPES SIMPLEX VIRUS (HSV) 
Herpes adalah infeksi virus pada kulit. Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Tercatat ada tujuh jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit herpes pada manusia, yaitu Herpes Simplex Virus, Varizolla Zoster Virus (VZV), Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr Virus (EBV), dan Human Herpes Virus tipe 6 (HHV-6), tipe 7 (HHV-7), tipe 8 (HHV-8). Semua virus herpes memiliki ukuran dan morfologi yang sama dan semuanya melakukan replikasi pada inti sel. Herpes Simplex Virus sendiri dibagi menjadi dua tipe, yaitu Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) yang menyebabkan infeksi pada mulut, mata, dan wajah dan Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital). Tetapi, bagaimanapun kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan penyakit dibagian tubuh manapun. HSV-1 menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah, dan sekitar mata. HSV-2 atau herpes genital ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebakan gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada membran mukosa alat kelamin. Infeksi pada vagina terlihat seperti bercak dengan luka. Pada pasien mungkin muncul iritasi, penurunan kesadaran yang disertai pusing, dan kekuningan pada kulit (jaundice) dan kesulitan bernapas atau kejang. Lesi biasanya hilang dalam 2 minggu. infeksi . Episode pertama (infeksi pertama) dari infeksi HSV adalah yang paling berat dan dimulai setelah masa inkubasi 4-6 hari. Gelala yang timbul, meliputi nyeri, inflamasi dan kemerahan pada kulit (eritema) dan diikuti dengan pembentukan gelembung-gelembung yang berisi cairan. Cairan bening tersebut selanjutnya dapat berkembang menjadi nanah, diikuti dengan pembentukan keropeng atau kerak (scab). Setelah infeksi pertama, HSV memiliki kemampuan yang unik untuk bermigrasi sampai pada saraf sensorik tepi menuju spinal ganglia, dan berdormansi sampai diaktifasi kembali. Pengaktifan virus yang berdormansi tersebut dapat disebabkan penurunan daya tahan tubuh, stress, depresi, alergi pada makanan, demam, trauma pada mukosa genital, menstruasi, kurang tidur, dan sinar ultraviolet.
 Sasaran terapi
Sasaran terapi acyclovir adalah Herpes Simplex Virus (HSV).
 Tujuan terapi
Tujuan terapi acyclovir adalah mencegah dan mengobati infeksi Herpes Simplex Virus (HSV), menyembuhkan gejala yang muncul, seperti kemerahan (eritema), gelembung-gelembung berisi cairan, keropeng atau kerak.
 Strategi terapi
Strategi terapi farmakologis (terapi dengan obat) dalam pengobatan penyakit herpes adalah dengan menggunakan obat-obat antivirus. Pengobatan baku untuk herpes adalah dengan acyclovir, valacyclovir, famcyclovir, dan pencyclovir yang dapat diberikan dalam bentuk krim, pil atau secara intravena (infus) untuk kasus yang lebih parah. Semua obat ini paling berhasil apabila dimulai dalam tiga hari pertama setelah rasa nyeri akibat herpes mulai terasa. Semua antivirus yang digunakan pada infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) bekerja dengan menghambat polimerase DNA virus. Acyclovir, ganciclovir, famciclovir, dan valacyclovir secara selektif di fosforilasi menjadi bentuk monofosfat pada sel yang terinfeksi virus. Bentuk monofosfat tersebut selanjutnya akan diubah oleh enzym seluler menjadi bentuk trifosfat, yang akan menyatu dengan rantai DNA virus. Acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir terbukti efektif dalam memperpendek durasi dari gejala dan lesi.
Ayclovir : merupakan agen yang paling banyak digunakan pada infeksi herpes simplex virus, tersedia dalam bentuk sediaan intravena, oral, dan topikal.
Ganciclovir : mempunyai aktivitas terhadap herpes simplex virus tipe 1 dan 2, tetapi lebih toksik daripada acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir, karena itu tidak direkomendasikan untuk pengobatan herpes.
Famciclovir : merupakan prodrug dari penciclovir yang secara klinis efektif dalam mengobati herpes simplex virus tipe 1 dan 2.
Valacyclovir : merupakan valyl ester dari acyclovir dan memiliki bioavailabilitas yang lebih besar daripada acyclovir.
Obat Pilihan
Nama Generik
Acyclovir
 Nama Dagang
Clinovir (Pharos)


Indikasi
Untuk mengobati genital Herpes Simplex Virus, herpes labialis, herpes zoster, HSV encephalitis, neonatal HSV, mukokutan HSV pada pasien yang memiliki respon imun yang diperlemah (immunocompromised), varicella-zoster.
 Kontraindikasi
Hipersensitifitas pada acyclovir, valacyclovir, atau komponen lain dari formula.
 Bentuk Sediaan
Tablet 200 mg, 400 mg.
 Dosis dan Aturan Pakai
Pengobatan herpes simplex: 200 mg (400 mg pada pasien yang memiliki respon imun yang diperlemah/immunocompromised atau bila ada gangguan absorbsi) 5 kali sehari, selama 5 hari. Untuk anak dibawah 2 tahun diberikan setengah dosis dewasa. Diatas 2 tahun diberikan dosis dewasa.
Pencegahan herpes simplex kambuhan, 200 mg 4 kali sehari atau 400 mg 2 kali sehari, dapat diturunkan menjadi 200 mg 2atau 3 kali sehari dan interupsi setiap 6-12 bulan.
Pencegahan herpes simplex pada pasien immunocompromised, 200-400 mg 4 kali sehari. Anak dibawah 2 tahun setengah dosis dewasa. Diatas 2 tahun dosis sama dengan dosis orang dewasa.
 Efek Samping
Pada sistem saraf pusat dilaporakan terjadi malaise (perasaan tidak nyaman) sekitar 12% dan sakit kepala (2%).pada system pencernaan (gastrointestinal) dilaporkan terjadi mual (2-5%), muntah (3%) dan diare (2-3%).
Resiko Khusus
Penggunaan Acyclovir pada wanita hamil masuk dalam kategori B. Efek teratogenik dari Acyclovir tidak diteliti pada studi dengan hewan percobaan. Acyclovir terbukti dapat melewati plasenta manusia.Tidak ada penelitian yang cukup dan terkontrol pada wanita hamil. pada tahun 1984-1999 diadakan pendaftaran bagi wanita hamil, dan dari hasil yang terlihat tidak ada peningkatan kelahiran bayi yang cacat karena penggunaan Acyclovir . tetapi karena tidak semua wanita hamil mendaftarkan diri dan kurangnya data dalam jangka waktu yang panjang, maka direkomendasikan penggunaan acyclovir untuk wanita hamil disertai peringatan dan diberikan jika benar-benar-benar diperlukan. Acyclovir juga dapat masuk ke dalam air susu ibu, karena itu penggunaan pada ibu menyusui harus disertai peringatan.

PENANGANAN MASALAH GIZI REMAJA


A.    Masalah gizi remaja

1.      Obesitas

Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.

2.      Kurang Energi Kronis

Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.

3.      Anemia

Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi.

B.     Penanganan gizi remaja

1.      Obesitas
a.      Modifikasi diet
Penanganan obesitas mempunyai beberapa cara tatalaksana diet. Bila anak berumur >7 tahun, IMT pada 85-95 persentil, tanpa penyakit penyerta, maka direkomendasikan untuk mempertahankan berat badan dalam jangka waktu yang lama untuk merubah IMT, tetapi bila mempunyai penyakit penyerta maka berat badannya harus diturunkan. Sedangkan pada anak > 7 tahun dengan nilai IMTnya > 95 persentil, mempunyai maupun tidak mempunyai penyakit penyerta, maka kelebihan berat badan anak tersebut harus diturunkan secara bertahap.

Diet dengan kalori sangat rendah
Diet ini diterapkan pada anak dan remaja yang obesitas yang disertai penyakit penyerta dan tidak memberkan respons terhadap anjuran diet diatas. Tujuan pemberian diet sangat rendah kalori ini adalah jika berat badannya >140% BB ideal (superobes). Protein hewani dianjurkan dikonsumsi 1,5-2,5 g/kg BB ideal, minum lebih dari 1,5 L cairan per hari, suplementasi vitamin dan mineral. Diet ini hanya boleh diterapkan selama 12 minggu dengan pengawasan dokter. Pemberian diet cara ini mempunyai efek samping yaitu: terbentuknya batu empedu, diare, kekurangan protein, tekanan darah rendah.

b.      Latihan fisik
Latihan fisik dimaksudkan untuk mengurangi gaya hidup sedentari dan meningkatkan penggunaan energi untuk mengeluarkan kalori., meningkatkan masa muskuler, dan membantu mengkontrol berat badan. Latihan fisik perlu dilakukan secara teratur, selama 30-60 menit per hari. Latihan fisik saja jarang membawa keberhasilan dalam menurunkan berat badan, tetapi lathan fisik dikombinasikan dengan diet dapat merupakan cara untuk meningkatkan gaya hidup sehat dan rasa harga diri.
2.      Anemia
a.      Promosi atau kampanye
Promosi atau ,kampanye tentang anemia kepada masyarakat luas, ditunjang dengan kegiatan penyuluhan kelompok serta konseling yang ditujukan secara langsung pada Remaja Putri/Wanita melalui wadah yang sudah ada di masyarakat seperti sekolah, pesantren, tempat kerja (formal/informal), organisasi dan LSM bidang kepemudaan, kesehatan, keagamaan dan wanita.

Anjuran konsumsi makanan kaya besi dilaksanakan dengan mengacu pada gizi seimbang, diikuti dengan pembinaan kantin di sekolah atau penjaja makanan di sekitar remaja/wanita berkumpul.

3.      Kurang Energi Kronis (KEK)
a.      Pencegahan KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali.

b.      Penanganan KEK
Meningkatkan program penyuluhan tentang gizi seimbang dan bagi remaja lebih meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung sumber zat besi seperti sayuran hijau potein hewani(susu, daging,telur) dan penambahan suplemen zat besi sebaiknya juga memperhatikan gizi dan pola makan sehari-harinya

Tips Mengatasi Asi Yang tidak keluar Dan Meningkatkan Produksi Asi

ASI sangat berpengaruh untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu bagi seorang ibu harus berusaha agar asi yang diproduksi  bisa mencukupi kebutuhan anak. Namum pada sebagian ibu seringkali mengalami masalah asi ini, ada yang produksinya tidak mencukupi  bahkan ada yang tidak keluar atau bisa keluar tapi hanya beberapa tetes saja.
Bagi anda yang asinya tidak keluar atau keluar hanya beberapa tetes saja, cobalah lakukan :
1.    Parut timpang temulawak, beri gula merah secukupnya lalu rebus. Setelah dingin disaring lalu minumlah 2 -3 kali dalam sehari
2.    Atau anda boleh dengan cara parutan temulawak diberi gula merah secukupnya dan diberi air masak, lalu diperas dan diminum.
Bagi anda yang mengalami keterbatasan produksi asi dan ingin meningkatkan produksi asi, maka anda bisa mengatasinya dengan cara memperbanyak konsumsi  makanan yang berserat seperti katuk, bayam,  daun turi, dll. Makanan tersebut sangat baik karena mengandung zat karunkol, fenol dan sineol yang berfungsi memperbanyak produksi asi seorang ibu.

sumber: tips kesehatan keluarga

Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Berbisa

Jakarta, Ketika digigit ular, yang pertama kali harus dilakukan adalah memastikan jenis ularnya. Jika ada bekas taring, maka dipastikan yang mengigit adalah ular berbisa sehingga korbannya harus segera mendapat pertolongan pertama berikut ini. 

Selain ada bekas taring, ciri lain dari gigitan ular berbisa adalah munculnya rasa nyeri disertai perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat usai digigit. Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah, pusing, gelisah dan kadang-kadang sesak napas. 

Pertolongan pertama untuk korban gigitan ular yang menunjukkan gejala-gejala tersebut seperti dikutip dari Net Doctor, Kamis (14/7/2011) adalah: 

1. Jangan panik 
Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang berbahaya, bahkan meski yang menggigit adalah spesies ular berbisa. Contohnya tidak semua gigitan Ular Derik mengeluarkan bisa, hanya 20-30 persen saja gigitan Ular Derik yang berbahaya. Begitu juga dengan Ular Karang hanya 50 persen saja gigitan yang mengeluarkan bisa. 

2. Kurangi gerak 
Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama. 

3. Cuci bekas gigitan 
Jika tersedia, gunakan sabun dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin. 

4. Cuci mata jika kena semburan bisa 
Beberapa spesies ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus menggigit korbannya. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan mukosa tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih. 

5. Ikat kuat-kuat daerah di sekitar luka (tidak dianjurkan untuk gigitan Ular Derik) 
Ikatan yang kuat di sekitar bekas gigitan dapat menghambat penyebaran racun hingga mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun untuk gigitan Ular Derik yang racun atau bisanya sangat kuat, risiko kerusakan jaringan pada lokasi gigitan justru akan meningkat ketika diikat. 

6. Bawa ke dokter secepat mungkin 
Serum antibisa ular bisa didapatkan di Puskesmas atau tempat praktik dokter terdekat. Jika dalam perjalanan korban muntah-muntah, tempatkan dalam posisis duduk atau berbaring untuk memastikan muntahannya tidak menyumbat saluran napas. Meski sebagian besar racun ular beraksi lambat, sebaiknya jangan ditunda karena beberapa orang punya alergi racun ular yang membuatnya makin rentan terhadap kemungkinan terburuk. 

7. Jangan suntikkan antiracun sendiri 
Injeksi antiracun memang dibutuhkan dengan segera, namun sebagiknya tetap dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terampil. Adanya pengotor pada alat suntik misalnya, kadang malah dapat membahayakan pasien.


sumber detik health

Mengatasi Ngorok dengan Bola Tenis

Jakarta, Ngorok atau kebiasaan mendengkur saat tidur bisa diatasi dengan olahraga, salah satunya tenis. Bahkan tak selalu harus dimainkan, tidur dengan mengantongi bola tenis saja sudah bisa meredakan dengkuran pada beberapa orang. Benarkah demikian?

Untuk mengatasi dengkuran, bola tenis biasanya dikantongi di bagian punggung. Karena tidak ada baju tidur yang memiliki kantong di bagian belakang, maka kantong tambahan ini harus dijahit sendiri atau jika tidak bola tenisnya juga bisa dipasang dengan selotip.

Pada prinsipnya, tips ini bertujuan untuk mencegah posisi tidur berbaring. Risiko untuk mendengkur lebih tinggi ketika seseorang tidur dalam posisi berbaring, karena gaya gravitasi akan menyebabkan jaringan di sekitar saluran napas menyempit dan bergetar saat dilewati udara.

Risiko penyempitan pada saluran napas ini tidak akan terjadi saat tidur dengan posisi miring atau menyamping. Mengantongi bola tenis di bagian punggung bertujuan untuk mempertahankan posisi tidur agar selalu miring sepanjang malam, karena jika berbaring akan terasa tidak nyaman.

Tips ini diwariskan orang dari generasi ke generasi dan masih sering dilakukan hingga sekarang. Namun bicara soal efektivitasnya dalam mengatasi dengkuran, hingga kini belum banyak penelitian ilmiah yang secara khusus dilakukan untuk membuktikan hal itu.

Salah satu penelitian yang mempelajari efektivitas bola tenis untuk mengatasi dengkuran pernah dimuat di The Journal of Clinical Sleep Medicine tahun 2009. Penelitian ini melibatkan 67 partispipan yang menderita dengkuran kronis karena berbagai sebab termasuk kegemukan.

Selain mendengkur, penyempitan saluran napas yang dialami para partisipan menyebabkan terhentinya pernapasan (sleep apnea) sebanyak rata-rata 50 kali/malam. Dikutip dari NYTimes, Kamis (14/7/2011),sleep apnea berkurang menjadi rata-rata 14 kali/malam setelah partisipan mengantongi bola tenis.

Namun ketika dilakukan pengamatan jangka panjang, dalam 2 tahun tinggal 10 persen atau sekitar 7 partisipan yang tetap mengantongi bola tenis saat tidur. Bukan karena tidak efektif, namun sebagian besar partisipan mengaku tidak nyaman menggunakan cara ini untuk mengatasi dengkurannya.

Sebagian besar mengeluhkan nyeri punggung ketika secara tidak sengaja posisi tidurnya berubah dari miring mnejadi berbaring, lalu tertahan bola tenis. Sebagian lainnya justru merasa tidak ada manfaatnya, karena bola tenis itu selalu lepas dari punggungnya sehingga tetap mendengkur.

Dalam kesimpulannya, para peneliti tidak menyarankan bola tenis untuk dikantongi sebagai solusi untuk mengatasi dengkuran. Cara yang lebih efektif adalah menggunakan bola tenis tersebut untuk berolahraga, sehingga berat badan berkurang dan pada akhirnya jadi tidak gampang mendengkur.


sumber: detik health

Saat Hamil Tidurlah dengan Posisi Miring ke Kiri

Auckland, Posisi tidur ibu hamil kadang bisa mempengaruhi kondisi janin yang dikandungnya. Studi menyarankan ibu hamil untuk tidur miring ke kiri untuk mencegah bayi lahir mati.

Sebuah studi yang dilakukan di Selandia Baru mengungkapkan bahwa posisi tidur ibu hamil yang miring ke kiri pada saat trimester akhir dapat membantu menghindari risiko kelahiran mati (stillbirth).

"Aliran darah ke bayi menjadi terbatas ketika ibu tidur dalam posisi terlentang atau miring ke kanan dalam waktu yang lama. Hal ini kemungkinan yang menjelaskan hubungan tersebut," jelas Tomasina Stacey dari departemen obstetri dan ginekologi University of Auckland.

Menurut peneliti, ibu hamil yang tidur dengan miring ke kiri akan membantu aliran darah ke bayi karena pembuluh darah utama ibu tidak terhalang rahim yang berat.

"Ada banyak faktor yang terkait dengan bayi lahir mati termasuk obesitas, peningkatan usia ibu, etnis, kelainan kongenital dan kondisi plasenta. Sebagian besar tidak terjelaskan," ujar Daghni Rajasingam dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, seperti dilansir Indiavision, Kamis (14/7/2011).

Dalam studi ini tim peneliti mewawancarai 155 perempuan di Auckland yang melahirkan bayi mati antara Juli 2006-Juni 2009 saat usia kehamilan minimal 28 minggu, yang dibandingkan dengan kelompok kontrol dari 310 ibu yang sedang hamil.

"Penelitian skala kecil ini melihat faktor lain yang mungkin terjadi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum menarik kesimpulan posisi tidur mana yang paling baik. Jika wanita yang sedang hamil merasa khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungannya," tambah Rajasingam.

Studi ini telah dipublikasikan dalam British Medical Journal.


sumber: detik health

Vitamin C Asli dari Makanan Bantu Turunkan Risiko Katarak

Jakarta, Vitamin C bisa didapatkan dari berbagai macam sumber makanan. Sebuah penelitian di India menemukan orang dewasa yang mendapatkan asupan vitamin C yang cukup dari makanan bisa mengurangi risiko terkena katarak.

Katarak adalah suatu kondisi kekeruhan lensa mata yang menjadipenyebab masalah penglihatan paling umum pada orang tua. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa asupan antioksidan yang cukup termasuk vitamin C bisa mengurangi risiko terjadinya katarak.

Dalam studi ini para peneliti menganalisis lebih dari 5.600 orang India dewasa yang berusia 60 tahun ke atas. Partisipan ini ditanya seputar kebiasaan gaya hidup dan mengukur kadar vitamin C dalam darahnya.

Secara keseluruhan diketahui hampir 73 persen partisipan mengalami katarak. Tapi risiko ini bisa diturunkan atau dikurangi jika asupan vitamin C nya meningkat terutama yang berasal dari makanan.

Hasil yang didapatkan adalah asupan vitamin C yang tinggi mengurangi risiko katarak hingga 39 persen dibanding dengan orang yang asupan vitamin C nya rendah. Tentu saja faktor-faktor lain seperti pendapatan, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi dan diabetes tetap diperhitungkan.

Hal ini secara biologis masuk akal, karena vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang berarti bisa melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang oleh kondisi stres oksidatif.

"Studi laboratorium dan hewan menunjukkan vitamin C memainkan bagian penting dalam melindungi lensa mata dari stres oksidatif," ujar Astrid E Fletcher dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/7/2011).

Fletcher menuturkan mata sebagai organ yang berfungsi untuk melihat termasuk salah satu yang sangat rentan terhadap stres oksidatif. Cahaya adalah hal penting untuk melihat, tapi cahaya juga bisa merusak lensa ketika ia menyerap radiasi ultraviolet yang merupakan sumber utama dari stres oksidatif.

Untuk itu tak ada salahnya jika mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, grapefruit, paprika hijau dan merah, buah kiwi, stroberi, brokoli dan tomat. Hal ini bisa membantu mencukupi kebutuhan vitamin C sehingga mengurangi risiko katarak.


sumber: detik health