INKONTINENTIA URINE PADA KELUARGA


A.  Pentingnya keluarga dalam perawatan pasien sesuai sestem
1.    Sumber - sumber yang ada dalam keluarga dan permasalahan yang mungkin muncul pada keluarga
a.    Sumber - sumber yang ada dalam keluarga
1)   Pengetahuan Keluarga
-       Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit UI
-       Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap tanda dan gejala UI
2)      Cara Perawatan pada klien
Pada keluarga tidak ada yang bisa melakukan cara perawatan pada klien dengan penyakit UI, dimana
3)      Pengalaman keluarga
Di dalam keluarga belum pernah ada yang terkena UI sehingga disaat ada yang terkena meraka seakan mengganggapnya penyakit biasa.

b.    permasalahan yang mungkin muncul pada keluarga
1)   Permasalahan biaya
Sebelum terkena penyakit di dalam keluarga yang menjadi tulang punggung adalah si ayah.tapi dimana sekarang si ayah tidak bisa memberikan nafkah selancar sebelumnya . Karena UI maka si penderita tidak lagi bekerja karena malu dengan orang lain dan tidak mau keluar rumah.
2). Pola komunikasi
 Didalam keluarga seharusnya dalam hal berkomunikasi lancar  dan baik seperti sebelumnya,tapi setelah terkena UI pola komunikasi dalam keluarga terhambat karena si penderita malu dengan keadaannya sendiri.

2.    kebiasaan dalam keluarga yang berpengaruh terhadap fungsi sistem perkemihan
-          Suka mengkonsumsi makanan yang asin
-          situasi tempat berkemih yang tidak memadai /jauh dan sebagainya
-          pernah kecelakaan

B.  Permasalahan yang muncul pada individu dan keluarga dengan dengan sistem perkemihan
1.      Permasalahan pada individu
a.       Pola aktifitas
Pola aktifitas pada lansia yang terkena UI biasanya terganggu, pasien menjadi merasa lemah dan tidak tegas serta mempunyai kesulitan untuk mengatur aktifitas sehari-hari
2.      Permasalahan pada keluarga
Keluarga kadang-kadang tidak ada di saat pasien membutuhkan keluarganya untuk memberikan dukungan atau membantu pasien melakukan aktifitasnya.
C.   Tindakan yang bisa di gunakan / di delegasikan kepada keluarga dengan sistem perkemihan
1.    Pengaturan diet dan menghindari makanan/minuman yang mempengaruhi pola berkemih (seperti cafein, alkohol).
2.    Program latihan berkemih yaitu latihan penguatan otot dasar panggul (pelvic floor axercise, latihan fungsi kandung kemih (blandder training) dan program katerisasi intermitten.
3.    Latihan otot dasar panggul
Melakukan latihan otot dasar panggul dengan mengkontraksikan otot dasar panggul secara berulang-ulang. Adapun cara-cara mengkontraksikan otot dasar panggul tersebut adalah dengan cara :
Berdiri di lantai dengan kedua kaki diletakkan dalam keadaan terbuka, kemudian pinggul digoyangkan ke kanan dan ke kiri ± 10 kali, ke depan ke belakang ± 10 kali, dan berputar searah dan berlawanan dengan jarum jam ± 10 kali.
4.    Gerakan seolah-olah memotong feses pada saat kita buang air besar dilakukan ±
10 kali. Hal ini dilakukan agar otot dasar panggul menjadi lebih kuat dan urethra dapat tertutup dengan baik.


D. Penkes
1. Pengertian
Inkontinensia urin adalah pengeluaranurin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehinggamengakibatkan masalah gangguankesehatan atau sosial (Kane dkk. 1989).
2. Etiologi
a. Inkotinensia akut
- D : Delirium
- R : Restriksi mobilitas, retensi
- I : Infeksi, inflamasi, impaksi feces.
- P : Pharmasi (obat-obatan), poliuri
b. Penyebab kronik
- Urinary stress incontinence
Stress urinary incontinence terjadi apabila urin secara tidak terkontrol keluar akibat peningkatan tekanan di dalam perut. Dalam hal ini, tekanan di dalam kandung kencing menjadi lebih besar daripada tekanan pada urethra. Gejalanya antara lain kencing sewaktu batuk, mengedan, tertawa, bersin, berlari, atau hal lain yang meningkatkan tekanan pada rongga perut. Pengobatan dapat dilakukan secara tanpa operasi(misalnya dengan Kegel exercises, dan beberapa jenis obat-obatan), maupun secara operasi (cara yang lebih sering dipakai)
-          Urge incontinence
Urge incontinence timbul pada keadaan otot detrusor yang tidak stabil, di mana otot ini bereaksi secara berlebihan. Gejalanya antara lain perasaan ingin kencing yang mendadak, kencing berulang kali, kencing malam hari, dan inkontinensia. Pengobatannya dilakukan dengan pemberian obat-obatan dan beberapa latihan.
-          Total incontinence     
Total incontinence, di mana kencing mengalir ke luar sepanjang waktu dan pada segala posisi tubuh, biasanya disebabkan oleh adanya fistula (saluran abnormal yang menghubungkan suatu organ dalam tubuh ke organ lain atau ke luar tubuh), misalnya fistula vesikovaginalis (terbentuk saluran antara kandung kencing dengan vagina) dan/atau fistula urethrovaginalis (saluran antara urethra dengan vagina). Bila ini dijumpai,dapat ditangani dengan tindakan operasi.
-          Overflow incontinence
Overflow incontinence adalah urin yang mengalir keluar akibat isinya yang sudah terlalu banyak di dalam kandung kencing akibat otot detrusor yang lemah.Biasanya hal ini dijumpai pada gangguan saraf akibat penyakit diabetes, cedera pada sumsum tulang belakang, atau saluran kencing yang tersumbat. Gejalanya berupa rasa tidak puas setelah kencing (merasa urin masih tersisa di dalam kandung kencing), urin yang keluar sedikit dan pancarannya lemah. Pengobatannya diarahkan pada sumber penyebabnya.
c. Manifestasi Klinis
- Inkontinensia stres: keluarnya urin selama batuk, mengedan, dan sebagainya. Gejala-gejala ini sangat spesifik untuk inkontinensia stres.
- Inkontinensia urgensi: ketidakmampuan menahan keluarnya urin dengan gambaran seringnya terburu-buru untuk berkemih.
- Enuresis nokturnal: 10% anak usia 5 tahun dan 5% anak usia 10 tahun mengompol selama tidur. Mengompol pada anak yang lebih tua merupakan sesuatu yang abnormal dan menunjukkan adanya kandung kemih yang tidak stabil.
- Gejala infeksi urine (frekuensi, disuria, nokturia), obstruksi (pancara lemah, menetes), trauma (termasuk pembedahan, misalnya reseksi abdominoperineal), fistula (menetes terus-menerus), penyakit neurologis (disfungsi seksual atau usus besar) atau penyakit sistemik (misalnya diabetes) dapat menunjukkan penyakit yang mendasari.

E. Pemanfaatan tanaman obat di sekitar rumah
1.      Buah Duwet
Untuk mengobati UI dapat digunakan biji duet sebanyak 7 butir biji duwet digiling sampai halus, lalu direbus dengan 2 cangkir air bersama gula jawa. Sampai airnya tinggal setengahnya. Minum setiap hari 1 cangkir sekitar jam 5 sore sampai sembuh. 


SUMBER: BERBAGAI SUMBER

1 komentar:

rends mengatakan...

makasih ya gan atas infonya....